Anak dengan Kesulitan
Belajar
1.
Menurut IDEA dikatakan anak
dengan kesulitan belajar adalah anak yang mengalami gangguan di satu atau lebih
proses dasar psikologi termasuk, memahami dan menggunakan bahasa (verbal dan
tulisan), yang berdampak pada kemampuan mendengar, berfikir, berbicara,
membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi matematika. Termasuk juga gangguan
persepsi, kerusakan otak, fungsi minimal otak, disleksia, dan aphasia.
Gangguan-gangguan seperti kehilangan penglihatan, pendengaran, motorik,
keterbelakangan mental, gangguan emosi atau hambatan secara sosial, ekonomi,
dan budaya tidaklah termasuk dalam kategori kesulitan belajar.
2.
Penyebab terjadinya kesulitan
belajar pada seorang anak adalah:
a.
Faktor fisiologis, seperti kerusakan
otak, keturunan, dan ketidak seimbangan proses kimia dalam tubuh
b.
Faktor lingkungan, gizi yang
buruk, keracunan, kemiskinan
c.
Karakteristik dari anak dengan
kesulitan belajar mencakup:
1) Secara kognitif, berkaitan dengan atensi,
persepsi, gangguan memori, proses informasinya.
2) Secara akademik, bermasalah pada kegiatan
membaca, menulis, matematika dan berbahasa verbal
3) Secara sosial dan emosional, umumnya memiliki
harga diri yang rendah karena dianggap sebagai anak yang tidak mampu. Dengan
kesulitannya ini anak menjadi mengganggap dirinya tidak mampu untuk melakukan
sesuatu
4) Secara perilaku, mereka menjadi sulit untuk
mengendalikan gerak tubuhnya, tidak mau duduk diam, berbicara terus, melakukan
agresi fisik dan verbal
d.
Proses identifikasi, apabila ditemukan anak dengan ciri-ciri seperti yang telah
diuraikan di atas, maka orangtua atau guru harus segera membawa ke ahlinya agar
mendapat penanganan yang lebih tepat. Semakin dini penanganannya maka semakin
besar kemungkinan anak untuk tumbuh dan bekembang seperti anak normal pada
umumnya.