Senin, 27 Februari 2012

Perkembangan Anak Dengan Berkebutuhan Khusus (Bag.5)


Anak dengan Kesulitan Belajar
1.        Menurut IDEA dikatakan anak dengan kesulitan belajar adalah anak yang mengalami gangguan di satu atau lebih proses dasar psikologi termasuk, memahami dan menggunakan bahasa (verbal dan tulisan), yang berdampak pada kemampuan mendengar, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi matematika. Termasuk juga gangguan persepsi, kerusakan otak, fungsi minimal otak, disleksia, dan aphasia. Gangguan-gangguan seperti kehilangan penglihatan, pendengaran, motorik, keterbelakangan mental, gangguan emosi atau hambatan secara sosial, ekonomi, dan budaya tidaklah termasuk dalam kategori kesulitan belajar.
2.        Penyebab terjadinya kesulitan belajar pada seorang anak adalah:
a.        Faktor fisiologis, seperti kerusakan otak, keturunan, dan ketidak seimbangan proses kimia dalam tubuh
b.        Faktor lingkungan, gizi yang buruk, keracunan, kemiskinan
c.        Karakteristik dari anak dengan kesulitan belajar mencakup:
1) Secara kognitif, berkaitan dengan atensi, persepsi, gangguan memori, proses informasinya.
2) Secara akademik, bermasalah pada kegiatan membaca, menulis, matematika dan berbahasa verbal
3) Secara sosial dan emosional, umumnya memiliki harga diri yang rendah karena dianggap sebagai anak yang tidak mampu. Dengan kesulitannya ini anak menjadi mengganggap dirinya tidak mampu untuk melakukan sesuatu
4) Secara perilaku, mereka menjadi sulit untuk mengendalikan gerak tubuhnya, tidak mau duduk diam, berbicara terus, melakukan agresi fisik dan verbal
       d. Proses identifikasi, apabila ditemukan anak dengan ciri-ciri seperti yang telah diuraikan di atas, maka orangtua atau guru harus segera membawa ke ahlinya agar mendapat penanganan yang lebih tepat. Semakin dini penanganannya maka semakin besar kemungkinan anak untuk tumbuh dan bekembang seperti anak normal pada umumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar