Menurut Vygotsky, apa yang dapat anak-anak lakukan dengan bantuan orang lain dapat memberikan gambaran akurat tentang kemampuan anak daripada bila ia melakukannya sendiri. Bermain dengan anak atau orang lain memberikan kesempatan pada anak untuk menanggapi saran-saran, komentar, pertanyaan, tindakan, dan contoh-contoh dari orang tersebut. Contoh berikut ini akan menjelaskan pernyataan di atas:
Skye, usia 3 tahun, sedang membangun dengan balok. Ia membangun rumah yang rendah dengan atapnya. Guru Skye, Val, duduk disebelahnya juga sedang membangun rumah dan atapnya. Kemudian Val berkata, ”Saya kira saya perlu ruang yang lebih, dalam rumah saya”. Val menaruh balok unit pada setiap sudut dan menempatkan papan diatas atap rumahnya. Skye melihat dengan berminat dan mencoba melakukan hal yang sama pada bangunan rumahnya menggunakan tiga balok unit dan setengah balok unit untuk sudutnya; lantai atasnya roboh. Val lalu berkata padanya, ”Bantu saya memperoleh empat balok unit yang sama ukurannya untuk lantai atas rumah berikutnya ya.”
Vygotsky menggunakan istilah Zone of Proximal Development (ZPD) untuk menggambarkan rentang pembelajaran anak dalam situasi tertentu. Batas bawah zona menunjukkan apa yang dapat anak pelajari saat ia bermain sendirian. Batas atas zona menunjukkan apa yang dapat anak pelajari melalui melihat dan berbicara bersama teman sebaya atau gurunya. Melalui bantuan orang lain, anak mengatur informasi baru untuk menyesuaikan terhadap apa yang telah ia ketahui. Hasilnya, ia dapat menunjukkan keterampilan pada tahapan yang lebih tinggi daripada saat ia melakukannya sendirian. Proses membangun pengetahuan dan pemahaman ini disebut pijakan (scaffolding). Pijakan yang diberikan dari orang lain pada anak membantu anak berpindah dari satu ZPD kepada ZPD berikutnya.
Untuk memberikan pijakan pengalaman main pada anak, seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa guru perlu ahli dalam mengamati anak, mengerti tahapan belajarnya, dan dapat mempertimbangkan tahapan berikutnya. Mengamati dan mencatat apa yang anak lakukan dan ucapkan, menurut Vygotsky, adalah dalam rangka menentukan ZPD mereka. Dengan informasi ini, guru dapat menyediakan pengalaman belajar yang cukup menantang untuk membantu anak berpindah pada tahapan bermain yang lebih tinggi, tetapi juga tidak sangat menantang sehingga membuat frustasi mereka.
Pandangan Vygotsky terhadap perkembangan bahasa merupakan kepentingan utama karena pengertian manusia dimediasi oleh bahasa. Perkembangan bahasa membantu anak mengatur dan memadukan pengalaman, atau dengan kata lain, mengembangkan konsep-konsepnya. Anak menggunakan bahasa untuk memahami dan mengatur pengalaman-pengalaman mereka, karenanya bahasa merupakan hal yang esensial untuk berpikir. Berkomunikasi dengan orang lain saat anak bermain sangat penting karena anak mengembangkan bahasa dan kemampuan berpikirnya saat ia berinteraksi dengan orang dewasa dan teman sebanya yang lebih kompeten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar