Senin, 27 Februari 2012

Perkembangan Anak Dengan Berkebutuhan Khusus (Bag.2)

Anak dengan Keterbelakangan Mental
     American Association on Mental Retardation mendefinisikan anak dengan keterbelakang mental adalah anak-anak yang memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata secara bermakan, terlihat memiliki kesulitan dalam perilaku adaptif yang dimunculkan melalui kesulitan membuat konsep, keterampilan sosial dan praktik perilaku adaptif dan terjadi pada rentang usia perkembangannya yaitu di bawah 18 tahun.
1.    Penyebab terjadinya keterbelakangan mental ini terbagi atas:
a.    Saat prenatal, biasanya dikarenakan adanya abnormalitas dari kromosom. Contohnya adalah Down Syndrome, Fragile X Syndrome, Prader-Willi syndrome, Fetal alcohol syndrome, Phenylketonuria,Toxoplasmosis.
b.    Saat Perinatal, biasanya terjadi selama atau seketika setelah anak lahir. Anak yang lahir prematur dengan berat badan sangat kecil, kekurangan oksigen pada waktu lahir, penggunaan alat bantu seperti forcep yang kurang tepat.
c.    Post natal, bisa saja ketika selama kehamilan dan saat kelahiran anak tidak mengalami gangguan apa-apa namun setelah itu anak terjangkit encephalitis, keracunan timbal dan kerusakan otak maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya keterbelakangan mental pada anak.

2.    Karakteristik dari anak dengan keterbelakang mental:
a.    Secara kognitif anak tersebut sangat berbeda dengan anak normal, dari penggolongan IQ nya saja mereka dapat dikategorikan sebagai:
Ø Keterbelakangan mental ringan (IQ= 55 – 69)
Ø Keterbelakangan mental sedang (IQ = 40 -54)
Ø Keterbelakangan mental berat (IQ = 25 – 39)
Ø Keterbelakangan mental sangat berat (IQ = di bawah 25)
Dengan derajat keterbelakang mental yang berbeda itu maka tingkatan dari layanan dukungan buat merekapun menjadi berbeda pula (tabel terlampir). Kemampuan memori, menggeneralisasi, motivasi, bahasa dan keterampilan akademisnya menjadi terbatas
b. Secara sosial, banyak anak dengan keterbelakangan mental mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
c. Tingkah laku adaptifnyapun ada mengalami gangguan terutama dalam hal komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan sosial, kehidupan sehari-hari, menikmati waktu senggang, kesehatan dan keselamatan, kemampuan mengarahkan diri, fungsi akademis, dan keterlibatan dimasyarakat
d. Secara emosional, mereka seringkali terperosok dalam kondisi kesepian, depresi
e. Secara fisik dan medis, biasanya tidak ada kondisi fisik dan medis yang sangat berbeda dengan anak kebanyakan

3. Proses identifikasi anak dengan keterbelakangan mental dilakukan dengan asesmen dari fungsi intelektualnya, tingkah laku adaptif, faktor medis semua ini dilakukan oleh ahlinya dan kemudian diberikan penanganan yang sesuai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar