Freud
adalah seorang psikiater dari Austria, berpendapat bahwa pemuasan kebutuhan
pada manusia berdasarkan instingnya, berfokus pada kebutuhan seksual dari dalam
diri (libido seksual), kesenangan dan fantasi-fantasi yang menyenangkan. Freud
mengatakan bahwa kepribadian dasar kita dibentuk pada lima tahun pertama kehidupan
manusia.
Menurut
Freud komponen dalam diri
manusia adalah id, ego, superego. Id
adalah dorongan kebutuhan dari dalam diri manusia baik itu kebutuhan emosional,
fisik maupun kebutuhan seksual yang sifatnya selalu ingin dipuaskan (“here and now”) dan biasanya berhubungan
dengan kesenangan yang harus dipenuhi dan sesegera mungkin (pleasure principles). Contoh ; pada bayi yang baru
lahir sangat dikuasai oleh id, bayi menangis ketika lapar dan
ingin segera dipenuhi kebutuhan akan rasa laparnya tersebut tanpa mau tahu
bagaimana ia akan mendapatkan susunya. Ego
adalah sang rasional, manusianya itu sendiri, yang memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah, memiliki ide-ide untuk memenuhi kebutuhannya, memiliki
prinsip-prinsip yang berdasarkan kenyataan (reality
principle) dimana manusia belajar untuk menahan id-nya dengan jalan yang tepat dan memiliki pandangan yang lebih
realistik untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya. Superego adalah norma-norma yang berlaku, moral, aturan-aturan
yang berlaku, hal-hal yang ideal yang
memiliki penjelasan tentang hal-hal yang
benar dan salah yang membantu sang ego untuk menahan sang id.
Pada teori Psikoanalisa ini
Freud membagi tahapan-tahapan perkembangan kehidupan manusia menjadi lima,
yaitu masa oral, masa anal, masa phalic, masa latency dan masa genital. Tahapan
perkembangan diatas akan dijelaskan sebagaimana berikut :
1) Fase Oral ( 0 – 1
tahun )
Adalah masa dimana kepuasan
baik fisik dan emosional berfokus pada daerah sekitar mulut. Kebutuhan akan
makanan adalah kebutuhan yang paling penting untuk faktor fisik dan emosional
yang sifatnya harus segera dipuaskan. Dimasa ini id dan pemenuhan kebutuhan sesegera mungkin berperan sangat
dominan.
2) Fase Anal (1 – 3
tahun)
Adalah masa
dimana sensasi dari kesenangan berpusat pada daerah sekitar anus dan segala
aktivitas yang berhubungan dengan anus. Pada masa inilah anak mulai dikenalkan
dengan “toilet training”, yaitu anak mulai diperkenalkan tentang rasa
ingin buang air besar atau kecil. Anak diperkenalkan dan diberi pembiasaan
tentang kapan saatnya dan dimana tempatnya untuk buang air besar atau kecil,
dan juga mengeliminasi kebiasaan – kebiasaan anak yang kurang tepat dalam hal
BAB dan BAK, misalnya BAB / BAK di celana.
Contoh : ketika anak sudah
menunjukkan gejala atau bahasa tubuh ingin BAB / BAK, orang tua / guru / orang
dewasa segera mengantarkan anak ke kamar kecil, prilaku ini dilakukan berulang
– ulang dan konsisten.
3) Fase Phalic ( 3 – 6
tahun )
Adalah masa
dimana alat kelamin merupakan bagian paling penting, anak sangat senang
memainkan alat kelaminnya yang terkadang dilakukannya untuk membuat orang
tuanya tidak senang. Anak laki – laki pada usia ini sangat dekat dan merasa
sangat mencintai ibunya (oedipus complex)
begitu juga dengan anak perempuan yang sangat mencintai ayahnya sehingga
terkadang menganggap ibunya adalah saingannya (electra complex). Di masa ini anak – anak akan merasa sangat
kecewa dan diabaikan jika keinginan atau harapannya kepada salah satu orang tua
yang dianggap segala – galanya dan sangat dicintai tidak terpenuhi. Pada
umumnya anak lelaki sangat bangga akan kelaminnya dan sering membanggakan di
depan anak perempuan sehingga anak perempuanpun sangat tertarik dan bertanya –
tanya kenapa mereka tidak memiliki seperti yang dimiliki oleh anak laki – laki
dan hal ini menimbulkan perasaan rendah diri pada anak perempuan. Di masa ini
juga anak akan belajar mengenal dan mengidentifikasi dirinya dengan melihat
perbedaan antara ayah dan ibunya dan mencari kesamaan dalam dirinya (misalnya ;
seorang anak laki – laki mengidentifikasikan dirinya dengan melihat kepada
ayahnya yang berjenis kelamin sama dengan dirinya ; bagaimana berpakaian
ayahnya, bagaimana peran ayah di rumah, dll). Masa ini sangat penting untuk
perkembangan identifikasi jenis kelamin pada anak, bagaimana seharusnya anak
laki – laki atau anak perempuan bersikap, berpakaian dan berperan. Jika masa
ini lingkungan tidak mendukung anak untuk mengidentifikasi dirinya dengan baik,
maka anak akan mengalami bias (ketidakjelasan) dalam mengidentifikasikan dirinya
sebagai seorang laki – laki atau perempuan.
4) Fase Latency ( 7 – 10
tahun )
Adalah masa
dimana kebutuhan seksual anak sudah tidak terlihat lagi, anak lebih tertarik
akan kegiatan – kegiatan yang melibatkan fisik dan kemampuan intelektualnya
yang disalurkan di sekolah dan olah raga. Pada masa ini anak sudah dapat
mengidentifikasikan dirinya dengan baik sebagai seorang laki – laki atau
perempuan. Biasanya anak laki – laki akan bermain dan melakukan kegiatan dengan
sesama anak laki – laki begitu juga dengan anak perempuan.
5) Fase Genital
Adalah masa dimana mulai ada ketertarikan pada
lawan jenis, mulai menjalin hubungan dengan teman yang memiliki jenis kelamin
berbeda, belajar menyayangi, mencintai, butuh akan kasih sayang dan dicintai
teman lawan jenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar